Acara tersebut dihadiri pula oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Titik Soeharto, yang menurut Gibran sangat relevan karena daerah pemilihannya mencakup wilayah DIY. "Sejak pagi saya bersama Ibu Ketua Komisi IV, tadi kita panen tebu bareng, dan sekarang bertemu ibu-ibu luar biasa di sini," ujarnya.
Wapres Gibran mengungkapkan bahwa nasabah PNM Mekaar yang kini mencapai 16 juta orang, mayoritas adalah perempuan. Ia mengapresiasi kedisiplinan para nasabah karena tingkat kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) berada di angka sangat rendah, yakni 1,17 persen. "Artinya ibu-ibu di sini itu tertib, usahanya jalan, dan bahkan menciptakan lapangan kerja," kata Gibran.
Dalam kesempatan itu, sejumlah pelaku UMKM menampilkan produk unggulan mereka seperti makanan kemasan, kerajinan serat alam, hingga dompet dan tas rajut. Salah satu pelaku UMKM, Ibu Widarti dari Tempel, menceritakan perjalanannya sejak bergabung dengan PNM Mekaar tahun 2015. "Dulu jualan pakai plastik polos, sekarang kemasan full print, bisa masuk toko oleh-oleh dan laris lewat Instagram, TikTok, dan Shopee," ungkapnya.
Gibran juga menyampaikan pentingnya memperkuat daya saing produk melalui kemasan yang menarik, sertifikasi halal, izin edar (PIRT), serta pemanfaatan media sosial dan e-commerce. "Ibu-ibu sekarang lebih pintar dari saya jualan di sosmed," ujarnya disambut tawa peserta.
Ia juga menyoroti pentingnya integrasi produk lokal ke dalam e-katalog pemerintah, agar produk UMKM bisa ikut serta dalam kegiatan resmi seperti rapat dan seminar. "Ini PR untuk Pak Dirut dan Pak Bupati agar UMKM kita bisa kecipratan proyek pemerintah," tambahnya.
Seorang pengrajin tas serat alam juga mengungkapkan bahwa produknya telah diminati pembeli dari Belanda dan Turki lewat Instagram. Gibran mendorong agar ke depan ekspor bisa dilakukan langsung tanpa perantara agar keuntungan bisa lebih maksimal. "Kalau bisa dijual langsung ke luar negeri, ibu-ibu ini akan lebih sejahtera," ujarnya.
Tak hanya itu, Gibran menekankan pentingnya memisahkan keuangan usaha dan rumah tangga agar bisnis lebih tertata. Ia juga meminta para pendamping lapangan untuk lebih sabar dalam membina nasabah yang baru merintis usaha.
“Intinya, kalau packaging bagus, perizinan lengkap, strategi pemasaran jitu, Insyaallah produk ibu-ibu ini bisa go global,” tutup Gibran.
Kegiatan ditutup dengan kunjungan langsung Wapres ke booth-booth UMKM yang memamerkan produk kreatif mereka. Semangat dan optimisme ibu-ibu pelaku usaha menjadi bukti nyata bahwa ekonomi keluarga bisa bangkit dari tangan-tangan tangguh perempuan Indonesia.