KUALA LUMPUR, 4 Oktober 2025 – Sebanyak 462 peserta Global Sumud Flotilla dilaporkan ditahan otoritas Israel saat menjalankan misi kemanusiaan menuju Gaza. Menurut laporan resmi Sumud Nusantara Command Center (SNCC), para peserta kini tengah melalui proses pemeriksaan imigrasi oleh pihak berwenang Israel.
SNCC menyampaikan bahwa pada awalnya peserta flotilla sempat dilarang bertemu pengacara. Namun, dalam 24 jam terakhir, pengacara dari ADALAH berhasil menemui 331 peserta di Pelabuhan Ashdod. Empat warga negara Italia telah dibebaskan.
Sementara itu, 23 delegasi asal Malaysia saat ini ditempatkan di Penjara Ketziot, Israel. Mereka diminta menandatangani dokumen Request for Immediate Departure sebagai prosedur awal pembebasan. Dari jumlah tersebut, 20 orang sudah dihubungi oleh pihak ADALAH, sementara 3 lainnya masih menunggu proses lebih lanjut.
SNCC juga melaporkan bahwa peserta flotilla dipaksa berlutut dengan tangan diborgol menggunakan zip-tie selama sekitar lima jam, setelah sebagian dari mereka meneriakkan slogan “Free Palestine.” Para peserta juga tidak diberikan akses kebutuhan dasar seperti air, toilet, dan obat-obatan.
SNCC menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan berupa beras, susu formula, air bersih, serta obat-obatan yang dibawa dalam misi Global Sumud Flotilla masih ditahan di kapal yang dipaksa berhenti oleh Israel.
SNCC bersama pemerintah Malaysia menyatakan siap untuk segera mengevakuasi 23 delegasi tersebut begitu menerima sinyal dari pemerintah Turkiye, yang berperan sebagai mediator utama dalam negosiasi diplomatik dengan Israel.
Dalam pernyataannya, SNCC juga menyerukan masyarakat Malaysia untuk terus memberikan dukungan moral kepada para delegasi flotilla, serta menggelar salat hajat dan doa Qunut Nazilah agar koridor kemanusiaan menuju Gaza dapat segera dibuka.(Fe)
Source : Sumud Nusantara Official