Chicago, 7 September 2025 — Suasana kota Chicago memanas ketika ribuan warga tumpah ruah ke jalan-jalan pusat kota untuk menyuarakan penolakan terhadap ancaman Presiden Donald Trump. Ancaman itu berupa rencana pengerahan Garda Nasional dan pengetatan operasi imigrasi berskala besar, yang membuat komunitas imigran setempat merasa terancam dan gelisah.
Demonstrasi dimulai dari sekitar Trump Tower dan menyebar ke beberapa titik kota. Para peserta aksi membawa spanduk bertuliskan “Chicago Melawan” dan “Kota Ini Rumah Kami”, seraya meneriakkan seruan solidaritas untuk melindungi para imigran. Sejumlah orator dari organisasi hak asasi manusia dan kelompok komunitas tampil memberikan pidato, menekankan pentingnya keamanan warga tanpa diskriminasi.
Kemarahan publik semakin memuncak setelah unggahan Trump di media sosial yang menyamakan deportasi dengan adegan perang. Ungkapan bernada provokatif itu dianggap melecehkan budaya dan memicu rasa takut, khususnya menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Meksiko yang biasanya meriah di kawasan Pilsen. Beberapa acara budaya akhirnya dibatalkan untuk mencegah potensi gesekan.
Di lingkungan Pilsen, sukarelawan berbaju oranye dengan peluit neon berjaga di sepanjang jalan untuk memperingatkan warga jika ada operasi mendadak dari pihak imigrasi. Brosur berisi hak-hak imigran dibagikan secara massal, sebagai upaya memberikan rasa aman dan kesiapsiagaan bagi masyarakat.
Gubernur Illinois, J.B. Pritzker, menegaskan akan melawan setiap langkah pemerintah federal yang berpotensi mengancam keamanan warga. Sementara Wali Kota Chicago, Brandon Johnson, mengimbau warga agar tetap tenang namun bersatu, sembari menyiapkan jalur hukum untuk menentang kebijakan tersebut.
Pusat pemrosesan imigrasi di Broadview, pinggiran utara kota, dilaporkan sedang bersiap menerima peningkatan jumlah penahanan. Operasi penegakan hukum yang dijadwalkan berlangsung enam pekan ke depan memicu kekhawatiran luas di seluruh komunitas imigran, termasuk mereka yang telah lama menetap di kota ini.
.gif)