Pada 20 September 2025, tiga jet tempur Rusia dilaporkan melanggar wilayah udara Estonia selama 12 menit, memicu ketegangan baru antara Rusia dan negara-negara anggota NATO. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Eropa Timur, yang semakin tegang akibat konflik berkelanjutan antara Rusia dan negara-negara Barat.
Rusia membantah klaim tersebut, dengan menyatakan bahwa pesawat mereka hanya terbang di atas perairan netral Laut Baltik dan tidak melanggar wilayah udara Estonia. Namun, otoritas Estonia dan NATO tetap memperingatkan bahwa tindakan tersebut meningkatkan potensi ancaman terhadap keamanan di kawasan tersebut.
Menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan Estonia, jet tempur Rusia sempat melintas sejauh beberapa kilometer di wilayah udara negara tersebut sebelum kembali ke rute terbang mereka. Meskipun tidak ada insiden besar atau kerusakan yang terjadi, peristiwa ini tetap memicu kekhawatiran tentang potensi eskalasi militer di kawasan yang sudah terbelah akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Pemerintah Estonia telah menghubungi otoritas Rusia melalui saluran diplomatik untuk menyampaikan protes atas pelanggaran ini. NATO, yang merupakan aliansi pertahanan yang melibatkan Estonia sebagai anggota, juga mengungkapkan kekhawatiran serius terhadap insiden tersebut dan menyerukan dialog lebih lanjut untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Insiden ini menambah ketegangan yang sudah ada antara Rusia dan NATO, yang terus meningkat seiring dengan konflik Ukraina yang belum terselesaikan. Negara-negara anggota NATO, terutama yang berbatasan langsung dengan Rusia, semakin waspada terhadap setiap langkah Rusia yang dapat mengancam stabilitas dan keamanan kawasan tersebut.
Masyarakat internasional kini menunggu respon selanjutnya dari kedua pihak, dengan harapan bahwa ketegangan ini dapat dikelola melalui jalur diplomatik untuk mencegah terjadinya konfrontasi yang lebih besar.
Source : ndtv.com