Spektrum Id Beijing, 3 September 2025 – Ibu kota Tiongkok menjadi pusat perhatian dunia saat menggelar upacara peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Acara megah ini dihadiri oleh para kepala negara dan pemerintahan dari berbagai belahan dunia, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan sejumlah pemimpin negara besar lainnya.
Upacara dan Pesan Perdamaian
Peringatan yang digelar di Lapangan Tiananmen itu menampilkan parade militer berskala besar serta pertunjukan budaya yang mengangkat tema sejarah perjuangan melawan fasisme. Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan pidato pembuka, menekankan pentingnya menjaga perdamaian dunia dan menjalin kerja sama internasional untuk menghindari konflik bersenjata di masa depan.
“Perang Dunia II telah mengajarkan kita betapa mahalnya harga perdamaian. Tiongkok bersama dunia akan terus mengupayakan stabilitas global dan pembangunan bersama,” kata Xi dalam sambutannya.
Kehadiran Pemimpin Dunia
Presiden Prabowo Subianto hadir bersama delegasi Indonesia, menyampaikan penghargaan atas perjuangan bangsa-bangsa yang mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan. Kehadirannya juga menandai hubungan diplomatik yang semakin erat antara Indonesia dan Tiongkok di bidang perdagangan, pertahanan, serta pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin menegaskan komitmen Rusia untuk terus mengingat sejarah Perang Dunia II dan melawan segala bentuk upaya menghidupkan kembali ideologi ekstremis. “Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi pengingat bagi seluruh dunia agar tidak mengulangi kesalahan sejarah,” ujar Putin.
Selain Prabowo dan Putin, sejumlah pemimpin negara lain seperti Presiden Prancis, Kanselir Jerman, Perdana Menteri Jepang, serta Sekretaris Jenderal PBB turut hadir. Kehadiran mereka menunjukkan tekad bersama untuk memperkuat solidaritas global.
Simbol Persatuan Dunia
Rangkaian acara dimeriahkan dengan parade pasukan lintas negara, atraksi udara, dan pertunjukan budaya tradisional dari berbagai wilayah Tiongkok. Ribuan warga Beijing memadati jalan-jalan utama untuk menyaksikan pawai bersejarah tersebut.
Para pengamat menilai peringatan ini bukan hanya mengenang kemenangan Perang Dunia II, tetapi juga menjadi ajang diplomasi tingkat tinggi untuk membangun kepercayaan antarnegara di tengah ketegangan geopolitik global.
.gif)