Notification

×

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Akademisi China "Marahi" Perwira Israel Soal Kejahatan Perang di Gaza

Sunday, 21 September 2025 | September 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-21T02:38:17Z


Beijing, 21 September 2025 — Dalam sebuah forum keamanan internasional yang berlangsung di Beijing, ketegangan diplomatik antara China dan Israel memuncak saat Profesor Yan Xuetong, seorang akademisi terkemuka dari Universitas Tsinghua, berhadapan langsung dengan Letnan Kolonel Elad Shoshan, atase militer Israel di Beijing. Debat sengit ini segera menjadi sorotan global, setelah Yan menuduh Israel terlibat dalam kejahatan perang di Gaza.

Dalam pernyataan yang mencuri perhatian banyak pihak, Yan menegaskan bahwa serangan militer Israel sejak Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 70.000 warga sipil Gaza tewas. "Israel menargetkan warga sipil tanpa pandang bulu, termasuk perempuan dan anak-anak, yang tidak terlibat dalam konflik ini. Ini jelas merusak legitimasi moral Israel di mata dunia," ujarnya dengan tegas.

Tuduhan Yan ini langsung dibantah oleh Shoshan, yang menegaskan bahwa Israel berusaha keras untuk meminimalkan korban sipil dalam setiap operasi militernya. Menurut Shoshan, Israel hanya berfokus pada menghentikan Hamas dan menyelamatkan sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut. "Kami berusaha keras untuk menghindari kerusakan pada warga sipil, dan perang ini hanya akan berakhir setelah Hamas membebaskan sandera," ujarnya.

Namun, Yan tidak menerima penjelasan tersebut dan menanggapinya dengan kritikan tajam. Ia membandingkan situasi tersebut dengan perampokan bank, mempertanyakan apakah polisi akan menembak para staf dan pelanggan hanya untuk menangkap para perampok. "Apakah itu yang Anda sebut 'menghindari korban sipil'? Ini bukanlah logika yang bisa diterima," tegas Yan.

Pertukaran pendapat ini terjadi beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh China dan Qatar mengorganisir apa yang disebutnya sebagai "blokade media" terhadap Israel, terutama terkait pemberitaan seputar konflik di Gaza. Klaim ini dibantah oleh Beijing, yang menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan berpotensi merusak hubungan bilateral antara kedua negara.

Video debat yang penuh emosi ini dengan cepat menjadi viral di media sosial, mencerminkan semakin meningkatnya ketegangan diplomatik antara China dan Israel, terutama dalam konteks konflik Gaza yang terus berlangsung. Banyak pihak yang menilai bahwa perdebatan ini tidak hanya mencerminkan perbedaan pandangan soal konflik di Gaza, tetapi juga menunjukkan pergeseran geopolitik global, dengan China yang semakin berani mengambil peran dalam isu-isu internasional.

Ketegangan ini diperkirakan akan terus berkembang, mengingat posisi China yang semakin vokal dalam mengkritik kebijakan luar negeri Israel, serta keterlibatan negara-negara besar lainnya dalam mendukung atau mengecam Israel dalam konflik ini.

Source : The Independent

×
Berita Terbaru Update
Do you have any doubts? chat with us on WhatsApp
Hello, How can I help you? ...
Click me to start the chat...