Spektrum Id New York,Wakil Direktur Eksekutif UNICEF untuk Aksi Kemanusiaan dan Operasi Pasokan, Ted Chaiban, memberikan peringatan keras terkait situasi kemanusiaan di Gaza yang semakin mengkhawatirkan. Dalam konferensi pers usai kunjungan selama lima hari ke Israel, Gaza, dan Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur, Chaiban menyatakan bahwa “satu dari tiga orang di Gaza mengalami hari-hari tanpa makanan.”
“Kita berada di persimpangan jalan,” ujar Chaiban kepada wartawan di markas besar PBB di New York. “Pilihan yang dibuat sekarang akan menentukan apakah puluhan ribu anak akan hidup atau mati.”
Risiko Kelaparan dan Malnutrisi Parah
Chaiban menekankan bahwa Gaza kini menghadapi risiko kelaparan yang serius. Lebih dari 320.000 anak kecil berisiko mengalami malnutrisi akut, situasi yang disebutnya sebagai krisis kemanusiaan yang memerlukan aksi segera dan besar-besaran.
Ia mengungkapkan bahwa setelah jeda kemanusiaan yang diumumkan Israel, akses bantuan sedikit terbuka. UNICEF telah menyiapkan lebih dari 1.500 truk berisi pasokan penyelamat jiwa yang kini siaga di koridor-koridor utama di Mesir, Yordania, Ashdod, dan Turki. Namun, sejauh ini baru sebagian kecil yang berhasil masuk ke Gaza.
“Dalam beberapa hari terakhir, kami telah mengirimkan 33 truk berisi susu formula bayi, biskuit energi tinggi, dan perlengkapan kebersihan,” jelas Chaiban. “Namun ini masih jauh dari cukup.”
Seruan Keras ke Pemerintah Israel
Dalam misinya, Chaiban juga melakukan advokasi langsung kepada otoritas Israel di Yerusalem dan Tel Aviv. Ia menyerukan agar Israel meninjau ulang aturan keterlibatan militer mereka untuk melindungi warga sipil, terutama anak-anak.
“Anak-anak tidak boleh terbunuh saat mengantre di pusat gizi atau saat mengambil air,” tegasnya. “Masyarakat tidak boleh terlalu putus asa hingga harus mengejar konvoi bantuan hanya demi bertahan hidup.”
Dorongan untuk Akses Bantuan Besar-Besaran
Chaiban menekankan bahwa untuk menstabilkan situasi dan mengurangi penderitaan warga Gaza, perlu dibuka akses untuk setidaknya 500 truk per hari, termasuk bantuan kemanusiaan dan lalu lintas komersial.
Ia memperingatkan bahwa kekurangan logistik menyebabkan keputusasaan, penjarahan, dan apa yang disebutnya sebagai “distribusi mandiri” — kondisi di mana masyarakat sipil maupun kelompok bersenjata mengejar konvoi bantuan karena kelangkaan dan tingginya harga makanan.
Bantuan Udara Tidak Efektif
Menanggapi pertanyaan soal bantuan lewat udara, Chaiban menegaskan bahwa solusi tersebut tidak cukup. “Bantuan lewat udara tidak bisa menggantikan volume dan skala yang bisa dicapai konvoi darat,” katanya. “Apa yang dibutuhkan sekarang tidak akan cukup dengan cara itu.”
Harapan untuk Anak-Anak Gaza
Chaiban menutup konferensinya dengan menekankan bahwa meskipun tantangan besar, anak-anak Gaza masih bisa diselamatkan. “Anak-anak yang memiliki akses ke makanan terapeutik siap saji bisa pulih secara fisik dengan cepat, asalkan pasokan berkelanjutan tersedia. Tapi secara emosional, dampak jangka panjang dan gangguan kesehatan mental akan terus memburuk jika kondisi seperti ini berlangsung.”
UNICEF menyerukan kepada komunitas internasional, negara-negara donor, serta semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk segera bertindak, membuka akses bantuan, dan memprioritaskan keselamatan serta masa depan anak-anak Gaza.