Spektrum Id Jakarta, 24 Juli 2025 — Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan komitmen federasi dalam menjunjung sportivitas dan keadilan dalam sepak bola Asia, serta menyiapkan tim nasional Indonesia untuk menghadapi babak keempat kualifikasi Piala Dunia. Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers mendadak yang digelar setelah PSSI menerima surat resmi dari AFC terkait perubahan jadwal pertandingan timnas hanya beberapa jam sebelumnya.
Erick menjelaskan bahwa pihaknya langsung merespons surat AFC terkait jadwal pertandingan yang dinilai tidak ideal bagi Indonesia. "Slot awal pertandingan pertama kita jam 8.15 malam dan game kedua jam 6 sore. Setelah diskusi internal dengan tim pelatih dan Badan Tim Nasional, kami sepakat menyampaikan keberatan kepada AFC karena waktu recovery sangat pendek," ujar Erick.
PSSI, kata Erick, tidak berdiam diri dan aktif melobi AFC serta berkoordinasi dengan MNC Group selaku pemegang hak siar. Upaya ini membuahkan hasil: jadwal pertandingan kedua timnas dimundurkan ke pukul 10.30 malam, memberi waktu pemulihan fisik yang lebih baik bagi pemain. "Ini bentuk sportivitas dan fairness dalam sepak bola. AFC merespons positif, dan kami ucapkan terima kasih," tegasnya.
Erick mengungkapkan, langkah serupa pernah dilakukan Indonesia saat menjadi tuan rumah dan menghormati permintaan Jepang untuk menunda jadwal pertandingan. "Olahraga tanpa fairness bukan olahraga," katanya.
Persiapan Timnas dan Naturalisasi
PSSI saat ini fokus mempersiapkan timnas senior untuk uji coba pada FIFA Match Day bulan September dan pertandingan penting di bulan Oktober. Kota Surabaya dipilih sebagai tuan rumah pertandingan uji coba. "Timnas tidak hanya milik Jakarta. Kita ingin rakyat Indonesia dari berbagai daerah bisa menyaksikan langsung aksi timnas," jelas Erick.
Terkait proses naturalisasi dua pemain baru, Erick menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu dokumen resmi. "Kami tidak mau menghalalkan segala cara. Harus jelas darah Indonesia-nya, dan mereka bergabung karena kecintaan, bukan karena alasan komersial," ujarnya. Ia memastikan proses naturalisasi akan berjalan secara profesional dan hati-hati.
Dorongan kepada Liga Indonesia
Erick juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara PSSI dan Liga Indonesia. Salah satu keberhasilan yang disorot adalah penyesuaian jadwal liga menjelang FIFA Match Day, termasuk aturan wajib bermain bagi pemain muda U-23 dan U-20. “Kami ingin regenerasi terus berjalan dan liga punya kualitas yang semakin baik,” ucapnya.
PSSI juga mengusulkan peningkatan standar agen pemain, mewajibkan lisensi FIFA demi menghindari praktik curang. Tak hanya itu, Erick meminta agar Liga Indonesia mulai menerapkan sistem kuota pemain asing berbasis kualitas, layaknya di liga-liga top Eropa.
Akses Suporter di Arab Saudi
Terkait laga tandang di Arab Saudi, Erick menyatakan pihaknya akan melobi pemerintah dan federasi Arab Saudi agar penonton asal Indonesia diberi akses masuk stadion. "Warga Indonesia di Saudi jumlahnya jutaan. Kalau diizinkan, setengah stadion bisa diisi orang Indonesia," ujarnya.
PSSI Bukan Hanya Senior
Erick menyebut PSSI akan mendorong semua tim nasional – dari tim putri hingga U-17 – bermain di berbagai kota agar bisa menghibur seluruh rakyat Indonesia. "Timnas bukan hanya milik Jakarta, tapi milik seluruh rakyat," tegasnya.
Kesimpulan
Dalam konferensi pers penuh semangat ini, Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI bukan hanya membenahi timnas senior, tetapi juga menggarap ekosistem sepak bola Indonesia secara menyeluruh. Mulai dari reformasi liga, regenerasi pemain muda, fairness di level internasional, hingga menjaga marwah sepak bola nasional lewat lobi dan kerja sama dengan federasi internasional.
“Kita negara besar. Kita punya value besar dalam sepak bola. Kita harus dihormati, dan itu dimulai dari cara kita memperjuangkan hak secara adil dan sportif,” tutup Erick Thohir.