Notification

×

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Pertemuan Antara Indonesia dan Uni Eropa Adalah Momen bersejarah Presiden Indonesia Prabowo Subianto

Monday, 14 July 2025 | July 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-14T01:58:49Z


Spektrum Id Brussel
, 14 Juli 2025 — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa, António Costa, di Brussel, Belgia. Dalam pertemuan yang berlangsung pada hari Minggu, Prabowo menyampaikan apresiasi yang mendalam atas sambutan hangat Costa, meski dilakukan di akhir pekan, yang menurutnya menunjukkan betapa pentingnya hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa.

 “Karena telah menerima kami hari ini, sekali lagi, saya mohon maaf karena Anda menerima saya di hari Minggu. Jadi, menurut saya, ini sangat tidak biasa. Saya sangat menghargai pengorbanan yang Anda lakukan, dan ini, menurut saya, menunjukkan betapa pentingnya hubungan kita,” ujar Prabowo.

Presiden Prabowo menyebut pertemuan ini sebagai momen bersejarah, karena setelah proses negosiasi yang berlangsung selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa berhasil mencapai kesepakatan dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA), yang secara substansi merupakan perjanjian perdagangan bebas.

 “Kita memiliki kesepakatan untuk Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas. Tampaknya, kami sangat senang bahwa semua hal telah dibahas dan disepakati,” ujar Prabowo.

Ia menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Uni Eropa bersifat simbiosis, saling melengkapi, dan berpotensi besar untuk tumbuh lebih strategis di masa depan. Eropa disebut memiliki keunggulan dalam teknologi, ilmu pengetahuan, dan manajerial, sementara Indonesia menyumbangkan sumber daya mineral dan komoditas pertanian penting.

 Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya peran Eropa di kancah global, di tengah dunia yang tengah bergerak menuju tatanan multipolar.




 “Kami ingin melihat Eropa yang kuat memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. Eropa harus bangkit kembali sebagai pemain global, pemimpin global,” tegasnya.

Hubungan antara masyarakat juga menjadi sorotan penting dalam pidato Prabowo. Ia menyampaikan bahwa setiap tahunnya sekitar 8 juta warga Indonesia mengunjungi Eropa, serta lebih dari 3.300 mahasiswa Indonesia dikirim pemerintah untuk belajar di benua biru, dengan total lebih dari 11.000 mahasiswa hingga saat ini.

 Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia dalam membuka sektor ekonomi yang lebih luas, termasuk sektor kesehatan dan pendidikan, untuk partisipasi asing.

 “Sekarang kami membuka sektor kesehatan dan pendidikan. Rumah sakit atau institusi medis asing, kampus dan universitas luar negeri, kami izinkan untuk membuka cabangnya di Indonesia,” tambahnya.

 Presiden Prabowo mengakhiri pernyataannya dengan menyampaikan bahwa baik Indonesia maupun Eropa berbagi nilai dan tantangan yang sama, terutama dalam menjaga perdamaian dan kemakmuran.

 “Tanpa perdamaian, tidak akan ada kemakmuran. Dan tanpa kemakmuran, tidak akan ada stabilitas. Ini adalah siklus yang harus kita jaga bersama.”

 Pertemuan ini menandai babak baru dalam hubungan strategis Indonesia dan Uni Eropa, yang tidak hanya memperkuat kerja sama ekonomi, tetapi juga membuka ruang yang lebih luas untuk kolaborasi dalam bidang pendidikan, budaya, dan keamanan global

×
Berita Terbaru Update
Do you have any doubts? chat with us on WhatsApp
Hello, How can I help you? ...
Click me to start the chat...