Speaktrum Id Jakarta, 6 Juli 2025 — Wacana bergabungnya Indonesia dalam kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) kembali menjadi perbincangan hangat setelah forum BRICS Summit 2025 memperluas keanggotaannya. Banyak pihak mempertanyakan, apa sebenarnya manfaat BRICS bagi Indonesia?
Pakar hubungan internasional dan ekonomi menilai bahwa keikutsertaan Indonesia dalam BRICS akan membawa berbagai keuntungan strategis, terutama dalam memperkuat posisi Indonesia di tengah peta kekuatan global yang semakin multipolar.
“BRICS bisa menjadi alternatif blok ekonomi global yang memberikan ruang lebih besar bagi negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk memperjuangkan kepentingannya,” ujar Dr. Rini Suryani, pengamat ekonomi global dari Universitas Indonesia.
Berikut beberapa manfaat yang dinilai bisa diraih Indonesia melalui BRICS:
1. Akses Pasar dan Perdagangan Lebih Luas
BRICS terdiri dari negara-negara dengan populasi besar dan pasar ekonomi berkembang pesat. Indonesia berpotensi memperluas ekspor ke negara-negara ini, terutama komoditas strategis seperti batu bara, CPO, nikel, dan hasil pertanian.
2. Sumber Pembiayaan Alternatif
Melalui New Development Bank (NDB) milik BRICS, Indonesia bisa mendapatkan pembiayaan infrastruktur dan proyek pembangunan tanpa syarat politik yang rumit seperti yang biasa diterapkan oleh lembaga keuangan internasional Barat.
3. Penguatan Posisi Diplomatik
Dengan bergabung dalam BRICS, Indonesia dapat memperkuat posisi tawarnya di forum global dan berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dalam isu perubahan iklim, perdagangan global, hingga ketahanan pangan dan energi.
4. Transfer Teknologi dan Investasi
Kerja sama dalam BRICS membuka peluang besar untuk alih teknologi, khususnya dari Tiongkok, India, dan Rusia. Selain itu, potensi investasi asing dari negara-negara BRICS dinilai bisa memperkuat sektor industri strategis Indonesia.
5. Diversifikasi Mitra Global
Bergabung dengan BRICS dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada mitra dagang tradisional dari Barat dan memperluas kerja sama dengan kekuatan ekonomi baru dunia.
Meski demikian, para pengamat juga mengingatkan bahwa Indonesia perlu tetap menjaga prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dan tidak memihak dalam dinamika geopolitik global.
Hingga saat ini, pemerintah Indonesia belum memberikan keputusan resmi terkait pengajuan keanggotaan BRICS, namun sinyal keterbukaan terhadap kerja sama dengan BRICS terus diperkuat melalui berbagai pertemuan bilateral dan forum internasional.