Notification

×

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Puncak Musim Hujan 2025: Waspada Cuaca Ekstrem di Riau dan Wilayah Lainnya

Sunday, 2 November 2025 | November 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-02T08:01:59Z


Jakarta, 2 November 2025 – Setelah beberapa pekan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda berbagai wilayah Indonesia, puncak musim hujan diperkirakan mulai terjadi pada bulan November ini. Musim hujan yang sudah dimulai sejak September di beberapa wilayah, Oktober di sebagian lain, kini memasuki puncaknya yang diprediksi berlangsung hingga Februari 2026.

Pada beberapa hari terakhir, hujan lebat dengan intensitas tinggi telah melanda wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, serta Yogyakarta. Meskipun hujan umumnya terjadi pada sore hingga malam hari, kondisi ini tetap menunjukkan bahwa musim hujan telah memasuki fase peralihan menuju puncaknya.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan ini tidak terjadi secara serentak di seluruh Indonesia. Untuk wilayah barat dan tengah seperti Sumatera, Jawa, serta Kalimantan, diperkirakan akan mengalami puncak musim hujan antara November hingga Januari. Sementara itu, wilayah Indonesia timur seperti Papua dan Maluku diprediksi akan mencapai puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2026.

Puncak musim hujan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor atmosfer, termasuk penguatan konveksi lokal dan perubahan suhu muka laut yang lebih hangat dari biasanya. Hal ini meningkatkan potensi curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata normal.

Seiring dengan puncaknya musim hujan, BMKG memperingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, banjir, dan tanah longsor akan meningkat. Terutama bagi daerah-daerah yang rawan bencana hidrometeorologi. Fenomena siklon tropis yang diprediksi akan beraktivitas di wilayah selatan Indonesia juga dapat memperburuk situasi, membawa angin kencang dan hujan deras.

Masyarakat di wilayah yang berpotensi terdampak ekstrem seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Papua diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. BMKG juga mengimbau agar warga mengikuti informasi dan peringatan dini yang disebarkan melalui kanal resmi, seperti aplikasi Info BMKG dan media sosial.

Sebagai langkah antisipasi, BMKG bekerja sama dengan BNPB untuk melakukan modifikasi cuaca, yang telah terbukti efektif dalam mengurangi dampak hujan ekstrem. Operasi modifikasi cuaca telah dilakukan di beberapa wilayah seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah sejak Oktober 2025. Kesiapsiagaan daerah dan masyarakat juga menjadi kunci untuk menghadapi potensi bencana yang semakin meningkat.

Dengan puncak musim hujan yang akan berlangsung beberapa bulan ke depan, sinergi antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko bencana dan meminimalkan kerusakan akibat cuaca ekstrem.

BMKG mengingatkan agar masyarakat tidak hanya bergantung pada peringatan dini, tetapi juga melakukan aksi dini, seperti menyiapkan jalur evakuasi dan tempat perlindungan, serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan untuk menghindari banjir.(Fe)

Source : BMKG

×
Berita Terbaru Update
Do you have any doubts? chat with us on WhatsApp
Hello, How can I help you? ...
Click me to start the chat...