.gif)
Beijing – Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan komitmen negaranya untuk memperkuat Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) serta mendorong terbentuknya dunia multipolar dan tata kelola global yang lebih adil. Dalam pidatonya, Xi menyoroti pencapaian SCO selama 24 tahun berdiri dan menguraikan arah strategis organisasi tersebut ke depan di tengah dinamika global yang semakin kompleks. “Menatap masa depan, di tengah gejolak dan perubahan dunia, kita harus terus menjunjung tinggi Semangat Shanghai dan terus maju dengan gigih,” ujar Xi.
Xi memaparkan bahwa SCO telah mencatat berbagai pencapaian penting sejak didirikan pada tahun 2001. Organisasi ini berhasil membentuk mekanisme kepercayaan militer di wilayah perbatasan yang mengubah area perbatasan luas menjadi ikatan persahabatan dan kerja sama, serta menjadi pelopor kerja sama multilateral dalam melawan terorisme, ekstremisme, dan separatisme. Xi juga menegaskan bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) yang lahir dari SCO telah mendorong pembangunan dan kemakmuran kawasan secara signifikan. Volume perdagangan antarnegara anggota bahkan telah melampaui 2,3 triliun dolar AS, melampaui target awal, sementara jaringan transportasi lintas negara berkembang pesat dengan pembukaan lebih dari 14.000 kilometer jalur internasional dan kereta barang Tiongkok–Eropa yang menempuh jarak lebih dari 110.000 kilometer.
Dalam kesempatan itu, Xi menyoroti pentingnya menjunjung tinggi Semangat Shanghai yang mengedepankan saling percaya, saling menguntungkan, kesetaraan, penghormatan pada keberagaman peradaban, dan pembangunan bersama. Menurutnya, nilai-nilai tersebut telah membantu SCO berkembang menjadi organisasi dengan pengaruh internasional yang terus meningkat. Xi juga menegaskan perlunya menolak mentalitas Perang Dingin, konfrontasi blok, dan segala bentuk perundungan internasional, serta mendukung sistem internasional dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pusatnya. Ia menyerukan pembentukan dunia multipolar dan globalisasi ekonomi yang inklusif serta mendorong tata kelola global yang lebih adil dan rasional.
Pidato Xi menegaskan arah strategis SCO untuk memperkuat solidaritas antarnegara anggota, memperdalam kerja sama ekonomi dan teknologi, serta menjaga keterbukaan dan inklusivitas dalam hubungan internasional. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan potensi pasar besar SCO dan komplementaritas ekonomi antarnegara anggota guna memperkuat kerja sama di bidang energi, infrastruktur, ekonomi digital, inovasi teknologi, hingga kecerdasan buatan. Xi juga mendorong pertukaran budaya dan kerja sama lintas sektor sebagai bagian dari upaya membangun kawasan Eurasia yang stabil dan sejahtera.
Dalam rangka memperkuat organisasi, Xi menyerukan reformasi internal SCO agar lebih efisien dan efektif, termasuk percepatan pembentukan Pusat Penanganan Ancaman Keamanan dan Bank Pembangunan SCO. Menurutnya, langkah ini penting untuk memberikan dukungan konkret terhadap kerja sama keamanan dan pembangunan ekonomi negara anggota.
Sebagai wujud nyata komitmen Tiongkok, Xi mengumumkan serangkaian inisiatif, mulai dari pelaksanaan 100 proyek pembangunan kecil di negara-negara anggota yang membutuhkan, pemberian hibah sebesar 2 miliar RMB untuk proyek-proyek kesejahteraan masyarakat, peningkatan jumlah beasiswa khusus SCO, hingga peluncuran Program Pelatihan Inovasi Doktor SCO. Selain itu, Tiongkok juga akan mendirikan sepuluh Lokakarya Luban dan menyediakan 10.000 kesempatan pelatihan sumber daya manusia dalam lima tahun mendatang.
Xi menutup pidatonya dengan ajakan kepada seluruh negara anggota SCO untuk terus memegang teguh Semangat Shanghai sebagai landasan kerja sama internasional. Ia menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia melalui langkah konkret, kolaborasi yang erat, serta visi bersama untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera.
Sumber : CCTV (China Central Television)
