Spektrum Id, TikToker Salsa Erwina menyampaikan kritik pedas kepada pemerintah dan Kapolri terkait kebijakan pemberian kenaikan pangkat luar biasa bagi polisi yang terluka saat bertugas. Dalam video yang viral di TikTok, ia menyebut langkah tersebut tidak adil dan justru dapat memperburuk hubungan antara aparat dengan masyarakat sipil. Salsa mempertanyakan urgensi penghargaan itu, apalagi di tengah situasi genting dan maraknya aksi protes.
Dalam video berdurasi lebih dari dua menit itu, Salsa menilai kebijakan ini bisa mendorong tindakan represif aparat karena seolah-olah luka yang mereka terima menjadi tiket kenaikan jabatan. “Kalau polisi yang pengen naik pangkat harus terluka, berarti harus makin anarkis dong. Kalau bisa memancing amarah masyarakat, mereka terluka, makin naik jabatannya. Itu gimana logikanya?” ujarnya. Ia menegaskan bahwa penghargaan seharusnya diberikan secara proporsional dan mempertimbangkan asas keadilan, termasuk bagi warga sipil yang menjadi korban.
Salsa juga menyinggung nasib para korban sipil yang menurutnya layak mendapat perlindungan dan kompensasi. Ia bahkan menyarankan agar warga sipil yang terluka saat memperjuangkan aspirasi rakyat diberi fasilitas istimewa seperti pembebasan pajak seumur hidup dan biaya hidup bagi keluarganya. “Mereka lah pahlawan-pahlawan demokrasi kita yang sebenarnya,” katanya dalam video tersebut.
Lebih lanjut, Salsa mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk fokus memenuhi tuntutan rakyat. Ia menilai kebijakan penghargaan terhadap aparat yang terluka justru memecah belah dan memperkeruh situasi. “Tuntutan sudah jelas. Kenapa nggak fokus menjalankan tuntutan biar tidak ada lagi adu domba antara aparat dan warga sipil. Berhenti memancing amarah,” tegasnya.
Melalui kritiknya ini, Salsa Erwina mengajak publik untuk menilai kembali kebijakan pemerintah serta mengingatkan aparat agar bekerja sesuai amanat rakyat, bukan melakukan langkah-langkah yang dapat memperburuk hubungan dengan masyarakat.
.gif)