.gif)
Jakarta – Menteri Agama sekaligus penceramah nasional Nasruddin Umar meluruskan pernyataannya yang sempat menuai polemik di kalangan guru. Dalam pernyataan resmi, Nasruddin meminta maaf dan menegaskan tidak pernah bermaksud merendahkan profesi guru.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya. Tidak ada niat sedikit pun untuk merendahkan guru. Sebaliknya, guru adalah profesi yang sangat mulia,” tegasnya, Kamis (4/9/2025).
Nasruddin menuturkan dirinya juga seorang guru, begitu pula ayahnya yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar. Ia menambahkan, puluhan tahun hidupnya dihabiskan untuk mendidik di madrasah, pesantren, hingga perguruan tinggi.
Nasruddin memaparkan sejumlah langkah Kementerian Agama dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Tahun ini, tunjangan profesi untuk 227.147 guru non-PNS naik sebesar Rp500 ribu per bulan, dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta. Selain itu, lebih dari 102.000 guru madrasah dan guru pendidikan agama tengah mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan. Jika dijumlahkan, total ada 206.411 guru yang mengikuti PPG tahun ini, melonjak 700 persen dibandingkan tahun 2024 yang hanya diikuti 29.933 guru.
“Semua ini bentuk perhatian negara terhadap kesejahteraan guru. PPG adalah syarat untuk mendapatkan tunjangan profesi guru,” ujarnya. Dalam tiga tahun terakhir, Kementerian Agama juga telah mengangkat sekitar 52.000 guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Di akhir pernyataan, Nasruddin menegaskan bahwa profesi guru adalah panggilan jiwa. “Guru bukan hanya pekerjaan, tapi panggilan jiwa. Karena kemuliaannya, negara wajib hadir memperhatikan kesejahteraannya. Mari kita jaga martabat guru, sebab dari tangan mereka masa depan bangsa lahir dan tumbuh,” pungkasnya.
