Notification

×

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Mayoritas Negara Anggota PBB Dukung Presiden Palestina Mahmoud Abbas Berpidato di Sidang Majelis Umum ke-80, Meski AS Menolak

Monday, 22 September 2025 | September 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-22T15:06:43Z

 


New York, 22 September 2025 – Pada Sidang Majelis Umum PBB ke-80, Presiden Palestina Mahmoud Abbas kembali mendapat dukungan kuat dari mayoritas besar negara anggota PBB untuk melanjutkan pidatonya di hadapan forum internasional tersebut, meskipun Amerika Serikat (AS) secara terbuka menolak kehadirannya.

Keputusan Amerika Serikat untuk menentang kehadiran Abbas di Sidang Majelis Umum PBB berakar pada ketegangan diplomatik yang panjang antara AS dan Palestina, khususnya terkait kebijakan AS yang lebih berpihak kepada Israel dalam konflik Palestina-Israel. Namun, meskipun penolakan tersebut, lebih dari 100 negara anggota PBB menunjukkan solidaritas dengan Palestina, memberikan suara mereka untuk memastikan bahwa presiden Palestina tetap dapat berbicara.

Pidato Abbas, yang telah berlangsung di PBB selama beberapa dekade, kembali menjadi momen penting dalam perjuangan Palestina untuk mendapatkan pengakuan internasional atas hak-hak mereka dan aspirasi untuk mendirikan negara merdeka. Di hadapan anggota PBB, Abbas mengecam kebijakan Israel yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia rakyat Palestina, serta menggarisbawahi perlunya masyarakat internasional untuk lebih aktif mendorong solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik yang telah berlangsung lama.

"Saya berdiri di sini hari ini mewakili suara rakyat Palestina yang terus berjuang untuk kebebasan, keadilan, dan kemerdekaan," ujar Abbas dalam pidatonya yang penuh emosi, di hadapan para delegasi dari berbagai negara.

Meski menghadapi tantangan dari AS, dukungan dari negara-negara anggota PBB seperti negara-negara Arab, negara-negara Eropa yang mendukung perdamaian, serta negara-negara berkembang dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin, memperlihatkan bahwa isu Palestina tetap menjadi salah satu agenda utama dalam politik internasional.

Abbas juga memanfaatkan pidatonya untuk mengingatkan dunia tentang pentingnya memperjuangkan hak pengungsi Palestina dan mendesak pengakuan lebih lanjut terhadap Palestina sebagai negara merdeka di tingkat internasional.

"Sebagai bangsa, kami berkomitmen pada perdamaian, tetapi kami juga berhak untuk menentukan nasib kami sendiri," lanjut Abbas.

Pidato ini diharapkan dapat memperkuat posisi Palestina di panggung internasional, sekaligus mempertegas komitmen PBB terhadap solusi perdamaian yang mencakup dua negara, meskipun menghadapi hambatan besar dalam implementasinya.

Dengan adanya perbedaan pendapat mengenai Palestina di PBB, peran diplomasi multilateral dan pertemuan semacam ini semakin penting dalam meredakan ketegangan dan mencari solusi yang adil dan damai bagi rakyat Palestina dan Israel.

Konflik Palestina-Israel tetap menjadi isu yang kompleks dan sensitif, namun melalui upaya diplomatik dan dukungan dari komunitas internasional, harapan untuk perdamaian yang berkelanjutan tetap terjaga.

Source: Reuters

×
Berita Terbaru Update
Do you have any doubts? chat with us on WhatsApp
Hello, How can I help you? ...
Click me to start the chat...