Notification

×

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

5 Kapal Indonesia Sudah Berlayar Menuju Gaza, Teruskan Perjuangan Kemanusiaan

Sunday, 21 September 2025 | September 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-21T05:29:30Z

 


Pelabuhan Porto Palo, Sicilia – Kapal-kapal yang tergabung dalam misi Global Sumut Flotila telah berlayar menuju Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, dengan 5 kapal Indonesia menjadi bagian dari armada yang berangkat. Kapal-kapal ini berangkat dari pelabuhan-pelabuhan di Tunisia, Italia, dan Yunani, menuju perairan Gaza untuk membuka jalur bantuan bagi warga Palestina yang terblokade.

Salah satu kapal yang berangkat, yaitu kapal Nusantara, mengangkut gabungan dari negara-negara Nusantara, termasuk Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan negara lainnya. Kapal ini berlayar bersama dengan kapal-kapal lain, yang meskipun awalnya hampir 80 kapal, kini hanya sekitar 50 kapal yang berhasil berlayar setelah berbagai tantangan dan penundaan.

“Perjalanan ini memang penuh tantangan, dengan cuaca buruk dan teknis yang harus dihadapi. Namun, kami tidak akan berhenti. Ini bukan hanya misi kemanusiaan, tetapi juga upaya untuk membuka blokade Gaza dan membantu rakyat Palestina,” ujar Muhammad Husein Gaza, Koordinator Global Peace Convoy Indonesia, yang ikut dalam pelayaran tersebut.

Di tengah perjalanan, beberapa kapal mengalami kendala teknis. Kapal Kaiser yang ditumpangi oleh Wanda Hamida, salah satu anggota tim, sempat kembali ke Porto Palo setelah mengalami kebocoran air. Namun, kapal tersebut kini dalam proses perbaikan dan diperkirakan akan melanjutkan perjalanan menuju Gaza dalam waktu dekat.

Sejauh ini, lima kapal Indonesia telah menjadi bagian penting dari armada internasional ini. Kapal-kapal yang didanai dan dibeli oleh masyarakat Indonesia ini membawa bantuan berupa pangan, obat-obatan, dan kebutuhan penting lainnya. Bagi masyarakat Indonesia yang telah menyumbang, ini adalah bentuk kontribusi yang sangat berarti dalam misi besar ini.


Tantangan di Lautan dan Harapan untuk Gaza

Selain tantangan teknis dan cuaca yang buruk, armada ini menghadapi kemungkinan menghadapi intersepsi dari tentara Zionis Israel di perairan internasional. Hal ini bukanlah hal baru, mengingat sejarah perlawanan sebelumnya seperti yang terjadi dengan kapal Mavi Marmara dan kapal-kapal lainnya. Meskipun demikian, misi ini tetap berlanjut dengan semangat untuk tidak menyerah.

“Jika kami berhasil sampai ke Gaza, meskipun hanya di perairan Gaza, kami telah membuka koridor kemanusiaan yang akan menjadi harapan bagi banyak negara lainnya untuk mengikuti jejak kami,” tambah Husein.

Selain itu, misi ini juga menjadi simbol solidaritas internasional, dengan lebih dari 47 negara berpartisipasi. Masyarakat di Indonesia dapat terus mengikuti perjalanan ini dan mendukung melalui doa dan dukungan media untuk memastikan misi ini terus mendapat perhatian global.

"Ini adalah gerakan non-kekerasan, dan kami yakin bahwa dengan doa dan dukungan dari teman-teman di seluruh dunia, kita bisa membuka jalur bantuan dan menunjukkan bahwa kekerasan bukanlah solusi," jelas Husein.

Misi Global Sumut Flotila ini bukan hanya misi kemanusiaan, tetapi juga bagian dari perjuangan lebih besar untuk mengakhiri blokade Gaza dan memberikan kebebasan bagi Palestina.

Sumber: Laporan Muhammad Husein Gaza

×
Berita Terbaru Update
Do you have any doubts? chat with us on WhatsApp
Hello, How can I help you? ...
Click me to start the chat...