Spektrum Id Jakarta – Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Prof. Hikmahanto Juwana, menyampaikan kritik tajam terhadap wacana pemanfaatan Pulau Galang di Kepulauan Riau sebagai lokasi penampungan warga Palestina dari Gaza. Dalam program Head to Head CNN Indonesia, Selasa (12/8/2025), Hikmahanto menegaskan bahwa isu Palestina adalah persoalan tanah yang direbut Israel, bukan sekadar isu kemanusiaan atau agama.
Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI, ia mengingatkan bahwa sebagaimana rakyat Indonesia memandang NKRI harga mati, rakyat Palestina juga menganggap tanah mereka sebagai harga mati yang tidak bisa ditinggalkan meskipun nyawa taruhannya.
Hikmahanto mengungkapkan bahwa media Israel dan sumber asing yang ia pantau menyebut adanya upaya pemerintah Israel, melalui Kepala Mossad David Barnea, untuk meminta bantuan Amerika Serikat memfasilitasi negara-negara- termasuk Indonesia - menerima pengungsi Palestina. Bahkan, menurutnya, ada informasi bahwa negara yang bersedia menerima akan mendapat insentif dari AS.
“Kalau ini sampai dikaitkan dengan penurunan tarif ekspor Indonesia oleh Presiden Trump sebesar 19%, persepsi publik bisa melihatnya seolah-olah kita menggadaikan kedaulatan,” ujar Hikmahanto dengan nada berapi-api.
Ia menilai pernyataan pemerintah terkait Pulau Galang masih “bersayap” dan belum tegas. Meskipun ada pejabat yang menyatakan penerimaan pengungsi harus seizin otoritas Palestina, Hikmahanto khawatir keputusan ini nantinya dipandang sebagai bentuk tunduk pada tekanan Amerika Serikat.
“Jangan sampai publik melihat kita mau-maunya menerima tawaran seperti ini, sementara selama ini kita selalu berpihak pada rakyat Palestina. Pemerintah harus lebih jelas sikapnya,” tegasnya.
Hikmahanto menambahkan, program pemerintah Israel di bawah PM Benjamin Netanyahu memang mencakup penguasaan penuh Gaza, yang salah satunya dilakukan dengan menyingkirkan Hamas dari pemerintahan. Karena itu, ia mengingatkan, Indonesia harus hati-hati agar tidak dimanfaatkan sebagai bagian dari strategi tersebut.