.gif)
Spektrum Id Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto, didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan pidato pengantar RAPBN 2026 dan nota keuangan dalam Sidang Paripurna DPR RI, Jumat (15/8). Ia menegaskan RAPBN pertama di era pemerintahannya ini difokuskan untuk membangun Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.
Delapan agenda prioritas meliputi: ketahanan pangan (subsidi pupuk Rp46,9 T, penguatan Bulog Rp22,7 T), ketahanan energi (dukungan fiskal Rp402,4 T dan percepatan EBT), program makan bergizi gratis (Rp335 T untuk 82,9 juta penerima), pendidikan bermutu (Rp757,8 T termasuk beasiswa LPDP), kesehatan berkualitas (Rp244 T untuk JKN dan penurunan stunting), penguatan UMKM dan koperasi desa, pertahanan negara (modernisasi alutsista, industri strategis), serta percepatan investasi dan perdagangan global.
APBN 2026 dirancang dengan belanja negara Rp3.786,5 T, pendapatan Rp3.147,7 T, defisit Rp638,8 T (2,48% PDB). Target ekonomi meliputi pertumbuhan 5,4%, inflasi 2,5%, pengangguran 4,44–4,96%, dan kemiskinan 6,5–7,5%. Presiden menekankan efisiensi, penghapusan kebocoran, penertiban BUMN, dan optimalisasi aset negara.
“Setiap rupiah uang rakyat harus memberi manfaat nyata, menciptakan lapangan kerja, memperkuat daya beli, dan meningkatkan layanan publik,” tegas Prabowo, seraya mengajak semua pihak membahas RAPBN 2026 secara konstruktif demi Indonesia yang adil dan makmur.
