Spektrum Id New York, 6 Agustus 2025 — Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers di Markas Besar PBB, menyampaikan sejumlah isu penting dunia, mulai dari peringatan tragedi Hiroshima hingga krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza dan wilayah lain yang terdampak konflik.
Peringatan Bom Hiroshima ke-80: Seruan Dunia Bebas Senjata Nuklir
Dalam rangka peringatan 80 tahun tragedi pengeboman Hiroshima, Wakil Sekjen PBB urusan perlucutan senjata, Izumi Nakamitsu, menyampaikan pesan Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres. Guterres menyerukan penghormatan terhadap para korban dan penyintas, serta memperingatkan bahwa risiko konflik nuklir kini kembali meningkat seiring memburuknya ketegangan geopolitik dan erosi kepercayaan antarnegara.
Ia juga menyambut penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian 2024 yang diberikan kepada Nihon Hidankyo, organisasi penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki, serta menyebut “Pact for the Future” yang diadopsi tahun lalu sebagai harapan baru menuju dunia bebas senjata nuklir.
Krisis Gaza: Situasi Kemanusiaan Melewati Batas Kritis
Farhan Haq mengungkap situasi kemanusiaan di Gaza yang “melampaui batas bencana.” PBB dan mitra-mitra LSM mengutuk kebijakan baru Israel yang mewajibkan organisasi non-pemerintah internasional menyerahkan informasi pribadi staf Palestina mereka, yang jika tidak dipatuhi akan mengakibatkan pencabutan izin operasi mereka di wilayah pendudukan Palestina.
Hingga saat ini, lebih dari 100 tenaga kesehatan termasuk ahli bedah ditolak masuk ke Gaza sejak Maret 2025. WHO mencatat bahwa lebih dari 100 bayi prematur kini dalam kondisi kritis akibat kekurangan bahan bakar yang mengancam operasional rumah sakit.
Bantuan pangan dan medis pun terhambat. Harga bahan pokok melonjak ekstrem — satu kantong kecil gula seberat dua ons kini mencapai 170 dolar AS. Sementara itu, telur, daging, dan unggas telah lenyap dari pasar. Dalam 24 jam terakhir, lima kematian akibat malnutrisi dilaporkan, menjadikan total korban kelaparan mendekati 200 jiwa — setengahnya anak-anak.
PBB Kecam Rencana Ekspansi Militer Israel
Dalam laporan kepada Dewan Keamanan, Asisten Sekjen PBB Miroslav Jenča memperingatkan bahwa rencana ekspansi operasi militer Israel ke seluruh Jalur Gaza, jika benar, akan menimbulkan dampak “katastrofik” bagi jutaan warga Palestina dan membahayakan para sandera yang masih ditahan.
Jenča menegaskan bahwa penyanderaan adalah kejahatan perang, dan mendesak Hamas serta kelompok bersenjata Palestina untuk segera membebaskan semua sandera. Ia juga mengingatkan bahwa tindakan yang menghalangi akses bantuan kemanusiaan adalah pelanggaran hukum internasional.
Kekerasan di Republik Demokratik Kongo dan Krisis di Somalia dan Mozambik
Farhan Haq juga menyampaikan keprihatinan atas eskalasi kekerasan di Republik Demokratik Kongo (DRC), di mana M23 dan pasukan Rwanda dilaporkan membunuh setidaknya 319 warga sipil dalam dua minggu terakhir. Komisioner Tinggi HAM PBB, Volker Türk, menyerukan semua pihak agar segera mengakhiri siklus kekerasan.
Sementara itu, kekeringan parah di Somalia mengancam lebih dari 880.000 orang, dengan banyak sumur dan mata air yang mengering. Pendanaan rencana tanggap darurat Somalia yang dibutuhkan sebesar 1,4 miliar dolar AS baru 17% terpenuhi.
Di Mozambik, gelombang kekerasan baru di provinsi Cabo Delgado telah menyebabkan lebih dari 57.000 orang mengungsi, sebagian besar wanita dan anak-anak. Namun, keterbatasan dana membuat hanya separuh dari mereka yang dapat menerima bantuan.