Spektrum Id Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Kemkomdigi) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperkuat kolaborasi dalam pengamanan dan pengembangan infrastruktur digital, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), termasuk Papua. Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, menegaskan bahwa sinergi ini menjadi bagian penting dalam menghadapi tantangan geopolitik global.
“Dunia digital sekarang menjadi sesuatu yang sangat penting dipahami, bukan hanya oleh kementerian atau ASN yang mengurusi bidang ini, tetapi juga oleh para prajurit TNI yang menjadi garda terdepan pertahanan negara. Apalagi, kaitannya sangat erat dengan pertarungan geopolitik global,” ujar Meutya dalam keterangan resminya.
Menurutnya, sejak akhir 2024 hingga 2025, Kemkomdigi telah menghubungkan banyak titik strategis di Papua, bekerja sama erat dengan TNI dalam menentukan lokasi dan menjaga keamanannya. Infrastruktur digital di kawasan tersebut tidak hanya berfungsi untuk komunikasi masyarakat, tetapi juga menjadi alat pertahanan strategis di wilayah timur Indonesia.
Meutya menekankan, kolaborasi ini harus dijalankan secara berkesinambungan, mulai dari tahap perencanaan hingga menilai dampak digitalisasi terhadap keamanan negara. Ia juga mengingatkan pentingnya mencari titik tengah antara kemajuan teknologi dan aspek keamanan nasional.
“Kemajuan di bidang digital harus sejalan dengan penguatan pertahanan. Risiko-risiko yang mungkin muncul perlu kita kaji bersama, sekaligus memperkuat sumber daya manusia,” ujarnya.
Ia berharap pendidikan di lembaga militer seperti SESKOAT dapat memberi porsi lebih besar terhadap literasi digital, termasuk pemahaman teknologi terkini seperti kecerdasan buatan (AI).
“Indonesia adalah negara besar. Literasi digital menjadi kunci. Pemahaman ini tidak cukup hanya di ruang kelas, tapi harus ditularkan kepada anak buah, rekan kerja, dan masyarakat luas. Kita memasuki babak baru dunia, manusia harus belajar dan beradaptasi,” pungkas Meutya.