Notification

×

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

China Kembangkan Robot dengan Rahim Buatan: Siap Melahirkan Bayi Manusia

Friday, 22 August 2025 | August 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-22T08:05:16Z

foto ilutrasi

Spektrum Id Beijing, 2025 – China dilaporkan sedang mengembangkan teknologi revolusioner berupa robot dengan rahim buatan yang mampu mengandung dan melahirkan bayi manusia. Teknologi ini digadang-gadang sebagai solusi masa depan untuk mengatasi masalah infertilitas dan penurunan angka kelahiran di negeri Tirai Bambu.

Dalam laporan yang beredar, robot ini dirancang untuk memiliki sistem rahim buatan yang mampu menopang pertumbuhan embrio hingga bayi siap dilahirkan. Sistem ini mencakup pemantauan perkembangan janin secara otomatis, serta suplai nutrisi melalui sistem selang dan cairan mirip plasenta manusia.

Proyek ini dijalankan oleh tim ilmuwan dari Institute of Biomedical Engineering and Technology di Suzhou. Mereka menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan seideal mungkin untuk perkembangan janin tanpa melibatkan tubuh manusia, namun tetap memenuhi seluruh standar medis dan biologis yang ketat.

“Dengan rahim buatan, kita bisa membantu banyak pasangan yang tidak bisa memiliki anak secara alami, sekaligus menjawab tantangan demografis di masa depan,” ungkap salah satu peneliti yang terlibat dalam proyek tersebut.

 ilustrasi

Prototipe pertama dari teknologi ini diperkirakan akan diperkenalkan dalam waktu dekat, dengan biaya pengembangan awal mencapai sekitar 100.000 yuan (sekitar Rp225 juta). Para peneliti mengklaim bahwa sistem ini telah berhasil diuji pada embrio hewan, dan kini mereka tengah menyiapkan uji coba lebih lanjut untuk manusia, tentunya dengan pengawasan ketat dari otoritas medis.

Menuai Pro dan Kontra

Namun, pengembangan teknologi ini juga menimbulkan perdebatan luas di berbagai kalangan, terutama dari segi etika dan hukum. Banyak pihak mempertanyakan dampaknya terhadap konsep keluarga, hak bayi yang dilahirkan dari rahim buatan, serta potensi penyalahgunaan dalam skenario eugenika atau "pabrik bayi".

Meski begitu, beberapa pakar menyambut positif inovasi ini. “Selama dilakukan dengan regulasi yang ketat, teknologi ini bisa menjadi penyelamat bagi jutaan orang yang mendambakan keturunan,” kata Prof. Liu Xiaodong, ahli bioetika dari Universitas Peking.

×
Berita Terbaru Update
Do you have any doubts? chat with us on WhatsApp
Hello, How can I help you? ...
Click me to start the chat...