Spektrum Id, Bogotá, Kolombia – Sebuah bom mobil dan serangan terpisah terhadap helikopter polisi di Kolombia menewaskan sedikitnya 17 orang pada Kamis 21 agutus 2025 Otoritas setempat menyebut insiden berdarah itu merupakan salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir.
Presiden Kolombia Gustavo Petro mengaitkan kedua serangan tersebut dengan para pembangkang Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), kelompok gerilya yang secara resmi telah bubar setelah menandatangani perjanjian damai pada 2016.
Menurut laporan Associated Press (AP), bom mobil meledak di dekat fasilitas militer di wilayah pedesaan, menewaskan puluhan orang, termasuk aparat keamanan dan warga sipil. Dalam insiden terpisah, sebuah helikopter polisi diserang, menambah jumlah korban jiwa.
Pihak berwenang masih melakukan investigasi untuk memastikan rincian serangan serta kelompok yang bertanggung jawab. Namun, pemerintah menuding faksi-faksi FARC yang menolak perjanjian damai berada di balik aksi tersebut.
“Ini adalah tragedi yang kembali mengingatkan kita bahwa perdamaian masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi bangsa ini,” kata Presiden Petro.
Kolombia telah lama berjuang menghadapi kekerasan bersenjata dari kelompok pemberontak, kartel narkoba, dan geng kriminal, meski proses perdamaian dengan FARC dianggap sebagai pencapaian bersejarah.