Spektrum Id New York, 8 Juli 2025 — Nama Zohran Mamdani kian bersinar di panggung politik Amerika Serikat. Politikus progresif asal New York itu kembali mencuri perhatian publik setelah mantan Presiden Donald Trump menyebutnya sebagai seorang “komunis berbahaya” dalam sebuah pidato kampanye baru-baru ini. Namun alih-alih meredup, popularitas Mamdani justru melonjak.
Trump dalam orasinya menyebut Mamdani sebagai “salah satu ancaman terbesar terhadap nilai-nilai Amerika,” bahkan menyatakan bahwa “orang seperti Zohran Mamdani ingin mengubah Amerika menjadi negara sosialis total.” Komentar tersebut segera memicu perdebatan luas, baik di media maupun publik.
Namun tanggapan publik justru mengejutkan. Tagar #StandWithZohran dan #ZohranBuatTrump mendadak trending di media sosial. Banyak yang menganggap Mamdani sebagai figur yang “membuat Trump kehilangan keseimbangan”—secara politik maupun retoris. Bagi pendukungnya, pernyataan Trump hanyalah bukti bahwa Zohran Mamdani adalah ancaman nyata bagi politik status quo.
“Kalau Trump menyebutmu komunis, berarti kamu sedang melakukan sesuatu yang benar,” tulis seorang netizen di X (dulu Twitter), disambut ribuan retweet dan dukungan dari berbagai kalangan progresif.
Zohran Mamdani, anggota Majelis Negara Bagian New York dan bagian dari Democratic Socialists of America, memang dikenal vokal dalam isu-isu seperti keadilan rasial, solidaritas Palestina, perumahan terjangkau, dan reformasi kepolisian. Ia kerap mengkritik sistem ekonomi yang menurutnya hanya menguntungkan segelintir elite, serta mendesak kebijakan luar negeri yang lebih etis dan berorientasi pada hak asasi manusia.
Meski label “komunis” dari Trump dilihat sebagian pihak sebagai bentuk serangan politik, banyak yang justru melihatnya sebagai pengakuan atas pengaruh Mamdani yang makin besar. Dukungan terus mengalir dari tokoh progresif, organisasi akar rumput, dan komunitas diaspora dari berbagai penjuru Amerika.
“Mereka takut padanya karena dia berkata jujur,” ujar seorang aktivis muda di Brooklyn. “Zohran bukan sekadar politisi—dia simbol harapan.”
Dengan bintangnya yang terus bersinar terang, banyak yang mulai berspekulasi: akankah Zohran Mamdani melangkah lebih jauh dalam politik nasional? Satu hal yang pasti—serangan Donald Trump justru membuat nama Mamdani semakin berkibar.