pada Mei 2025, berbanding periode yang sama di 2024 kondisi saat ini lebih baik dengan 41,86 persen.
Untuk wisatawan nusantara di Kepri juga alami peningakatan sebesar 17,62 persen sepanjang Januari hingga Mei 2025 atau 1.717.790 perjalanan dari 1.460.430 di periode yang pada 2024.
Namun kondisi ini berbanding terbalik dengan tingkat hunian hotel di Kepri yang mengalami penurunan 0,26 point
pada Mei 2025 sebesar 46,09 persen tak lebih baik dari bulan sebelumnya dengan 46,35 persen.
Untuk rata-rata lama menginap tamu pun juga alami penurunan 0,15 poin dibanding April 2025, dimana Mei 2025 dengan hanya 1,77 dari bulan sebelumnya 1,92 malam.
Berdasarkan data Batam juga masih menjadi daerah tujuan paling banyak dikunjungi wisatawan manca negara di Kepri sepanjang Mei 2025 dengan 140.831 kunjungan. Disusul Bintan 20.284, Karimun 9.131, Tg.Pinang 6.071 kunjungan.
Begitupun oleh wisatawan nusantara Batam masih menjadi destinasi favorit untuk dikunjungi dengan 167.427 kunjungan. Kemudian
Bintan: 65.804,
Tg.Pinang: 61.733,
Karimun: 32.940 (turun dari 63.919 pada April 2025) serta
Lingga: 7.858 dan
Natuna: 3.937,
Anambas: 3.903 kunjungan.
Sementara itu Singapura tercatat sebagai wisatawan mancanegara terbanyak masuk ke Kepri pada Mei 2025, faktor geografis dominan sebagai penyebab dengan 76.409 kunjungan.
Begitupun Malaysia dengan 49.237, kemudian Tiongkok 6.943 disusul India 6.147.
Sedangkan Filipina dengan 3.809 dan Negara lainnya: 33.821 kunjungan.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kepri Hasan, data ini menunjukkan bahwa Kepri tetap menjadi primadona bagi turis asing dan domestik, meskipun ada fluktuasi kecil pada sektor akomodasi. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan beragam program untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan di masa mendatang (B)