.gif)
Spektrum Id Solo, 19 Juli 2025 - Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Partai Super TBK resmi dibuka di Graha Saba Buana, Solo. Acara ini menandai babak baru bagi partai yang dikenal dengan semangat reformasi dan keterbukaannya. Dalam sambutannya, salah satu pendiri PSI, Jeffrie Geovanie, mengajak seluruh kader untuk kembali mengingat perjuangan awal pendirian partai ini.
Mimpi Besar dari Orang-Orang Biasa
Jeffrie menegaskan bahwa PSI didirikan bukan oleh tokoh-tokoh besar atau politisi mapan, melainkan oleh orang-orang yang memiliki mimpi besar untuk perubahan Indonesia.
"Partai ini didirikan bukan oleh orang-orang hebat. Partai ini didirikan oleh orang-orang yang justru modalnya mimpi besar," ujarnya.
Proses pendirian PSI berawal dari dinamika politik Pemilu Presiden 2014, saat Jeffrie dan rekan-rekannya menyadari bahwa rekrutmen kepemimpinan nasional sangat bergantung pada partai politik.
"Kita menyadari bahwa jika ingin anak-anak terbaik bangsa memimpin Indonesia, maka membangun partai politik yang sehat adalah jawabannya," tegas Jeffrie.
Dari Non-Partisan ke Pendirian PSI
Jeffrie mengisahkan, para pendiri PSI awalnya adalah orang-orang non-partisan, seperti Grace Natalie (mantan CEO SMRC), Raja Juli Antoni (aktivis Muhammadiyah), dan lainnya. Mereka tergerak untuk mendirikan partai baru setelah melihat kebutuhan akan wadah politik yang bersih dan demokratis.
"Mereka datang kepada saya, yang saat itu sudah memutuskan pensiun dari politik dan tinggal di Singapura. Berulang kali mereka meyakinkan saya bahwa kita harus mendirikan partai politik," kenang Jeffrie, yang sebelumnya merupakan anggota DPR RI dari Partai Golkar.
Akhirnya, pada 2014, Jeffrie menyetujui gagasan tersebut dengan tekad membangun partai yang benar-benar milik publik.
PSI Partai Super TBK: Keterbukaan dan Demokrasi Internal
Jeffrie juga menyoroti perubahan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) PSI yang akan disahkan dalam kongres ini. Perubahan ini menegaskan komitmen PSI sebagai partai terbuka dan demokratis.
"AD/ART yang akan kita sahkan hari ini akan menjadi inspirasi bagi pendirian partai-partai demokratis di masa depan. Tidak ada partai lain yang lebih terbuka daripada PSI," tegasnya.
Salah satu inovasi terbesar adalah sistem pemilihan Ketua Umum melalui e-voting, yang memungkinkan siapapun, termasuk kader baru, memiliki kesempatan memimpin partai.
"Siapapun yang datang paling belakangan di partai ini, bisa menjadi Ketua Umum PSI di masa depan," ujar Jeffrie.
Keteladanan dari Kandidat
Jeffrie juga memuji salah satu kandidat Ketua Umum, Kaisang Pangharap, yang dengan rendah hati mengusulkan sistem kompetisi terbuka meski berisiko kalah.
"Bayangkan, dia yang sebenarnya tidak perlu bertarung, justru menawarkan gagasan demokratis ini. Ini adalah keteladanan bagi kita semua," pungkas Jeffrie.
Kongres PSI Partai Super TBK ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat visi partai sebagai wadah politik inklusif dan berintegritas, siap bersaing dalam peta politik Indonesia.(Fa)
